Muhammad Irsyadul Ibad lahir di Bengkulu pada 27 Mei 1983. Menamatkan pendidikan terakhir di Magister ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sebelumnya mengikuti beberapa tinggi lain, seperti Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab, Aqidah dan Filsafat IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Menjadi santri di beberapa pesantren, antara lain Ummul Quro al-Islami, Luewiliang, Bogor (1994-1998), Nurul Huda Blitar (1999-2001) dan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro Yogyakarta (2002-2006). Pernah mengabdi di beberapa pesantren, antara lain Pondok Pesantren Pengeran Diponegoro (2002 – sekarang), Pondok Pesantren Nurul Ummahat Yogyakarta (2005 – 2007).
Berpengalaman bekerja di beberapa Lembaga, seperti Cemara Institute for Education and Culture (2006 – 2009), Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (2008-2009), INFEST Foundation (2009 – sekarang). Pernah menjadi konsultan pembangunan masyarakat di beberapa Lembaga, seperti Australia – Indonesia Program for Decentralization (AIPD), International Organization for Migration (IOM), The Wahid Institute, The Tifa Foundation dan Making All Voices Count (MAVC), World Resources International (WRI).
Sejak tahun 2020 mendirikan Nusantara Organik sebagai cikal pesantren Oncor Punthuk Sewu. Nusantara Organik adalah inisiatif pemberdayaan masyarakat pada sektor ekonomi, terutama pertanian. Inisiatif ini fokus untuk memperkuat peran santri dalam pendampingan ekonomi masyarakat marjinal di sektor agraris. Mengabdi sebagai guru di madrasah al-Qur’an Oncor Punthuk Sewu sejak 2022.